Sabtu, 28 April 2012

laporan epp


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Karena perekonomian tidak stabil, harga kebutuhan pokok semakin melambung, kemiskinan semakin meluas, maka masyarakat yang minim penghasilan serta yang berminat untuk memulai wirausaha rumah dengan sedikit modal, mudah perawatan dan menguntungkan hasilnya bila dibandingkan dengan ayam ras horn, ayam hyfa maupun ayam Kedu, terutama dibidang perkandangan, tata cara pemeliharaan, makanan dan hasil telurnya, yaitu budidaya ayam arab.
Melihat permintaan pasar konsumsi akan kebutuhan telor, sekarang telah terjadi pergeseran. Telur baru mulai berkurang karena semakin tinggi resiko kandungan kolesterol dan mereka mulai menengok telur ayam arab (kampung) yang mempunyai berbagai keistimewaan, antara lain: cangkang tebal, kuning telur besar, tidak amis, daya tahan lama dan kandungan kolesterol rendah.
Kebutuhan rata-rata perhari telur ayam arab (kampung) wilayah Surabaya diatas 100 ribu, Malang 100 ribu butir, daerah lain di Jawa Timur ± 200 ribu butir. Belum lagi di luar Jawa Timur, seperti : Solo, Jogja, Semarang, Jakarta, Ujung Pandang dan Bali sangatlah tinggi, diatas 100 ribu per hari untuk tiap kota.Padahal stok atau hasil per hari dari para peternak di Kediri dan sekitarnya hanya ± 150 ribu butir per hari. Melihat keadaan tersebut, sangatlah wajar bila perkembangan ayam arab semakin dipesatkan dengan merambah wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Karena itulah ketakutan para peternak baru akan booming (kelebihan produksi) tidak beralasan, karena booming masih 10 tahun lagi.

Analisa usaha merupakan suatu langkah kita untuk memulai suatu usaha yang akan kita kerjakan.  Pada dasarnya segala suatu usaha alangkah baiknya dengan kita membuat analisa usaha sebelumnya, dengan demikian kita dapat memprediksikan sebelumnya apa yang akan terjadi kedepan nantinya dan kita dapat menanggulanginya secara bijak.  Dengan analisa usaha kita memerlukan data-data yang tercukupi, sehingga memudahkan dalam penyusunannya.  Dari menghitung analisa usaha kita dapat menyimpulkan apakah kita akan mendapat untung atau rugi dengan biaya yang kita keluarkan tiap bulannya.

1.2 Rumusan masalah
1.      Bagaimana manajemen pemberian pakan pada ayam arab di peternakan rakyat ?
2.      Bagaimana pengaruh manajemen pemberian pakan terhadap produktifitas ayam arab di peternakan rakyat?
3.      Bagaimana manajemen pemeliharaan ayam arab di peternakan rakyat?
4.      Bagaimana permodalan yang ada dalam peternakan ayam arab tersebut
1.3 Tujuan Kegiatan
1.      Mengetahui manajemen pemberian pakan pada burung puyuh dipeternakan rakyat.
2.      Mengetahui pengaruh manajemen pemberian pakan terhadap produktifitas burung puyuh di peternakan rakyat.
3.      Mengetahui manajemen pemeliharaan ayam arab di peternakan rakyat.
4.      Mengetahui manajemen permodalan yang ada dalam peternakan ayam arab tersebut
1.4 Manfaat Kegiatan
1.    Dapat mengetahui manajemen pemeliharan ayam arab yang baik dan benar.
2.    Dapat mengenal secara langsung kondisi manajemen peternakan ayam arab rakyat.
3.    Dapat melakukan analisis manajemen pemeliharaan ayam arab


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Asal Usul Ayam
Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunanan keseluruhan yang bertujuan untuk menyedediakan pakan hewani berupa daging, susu dan telur yang bernilai gizi tinggi, meningkatkan pendapatan petani peternak, serta menambah devisa dan memperluas kesemptan kerja. Hal ini yang mendorong pembangunan sektor peternakan sehingga pada masa yang akan datang diharapkan akan dapat memberikan konstribusi yang nyata dalam pembangunan bangsa (Salam et al ;2006).
Menurut Suryana dan Agus (2008), ayam buras merupakan salah satu unggas lokal yang umumnya dipelihara petani dipedesaan sebagai penghasil telur tetas, telur konsumsi dan daging. Selain dapat diusahakan secara sambilan, mudah dipelihara dengan teknologi sederhana dan sewaktu-waktu dapat dijual untuk keperluan mendesak. Unggas ini mempunyai prospek usaha yang menjanjikan, baik secara ekonomi dan sosial, karena merupakan bahan pangan yang bernilai gizi, serta permintaan pasar yang tinggi.
Ayam petelur merupakan  ayam betina-betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal adari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dupelihara serta dapat bertelur cukup banyak (Anonimous, 2012).
Ayam arab  merupakan keturunan dari Ayam Brakel Kriel-Silver dari Belgia Disebut ayam arab karena dua hal: pejantannya memiliki daya seksual yang tinggi dan keberadaannya di Indonesia melalui telurnya yang dibawa oleh orang yang menunaikan ibadah haji dari Mekah. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan Ayam Arab karena produksi telurnya tinggi, mencapai 190-250 butir per tahun dengan berat telur 42,3 gram. Kuning telur lebih besar volumenya, mencapai 53,2% dari total berat telur. Jadi ayam arab ini fungsinya hanya sebagai ayam petelur saja, (Erlankha, 2012).

Warna kerabang/bulu sangat bervariasi yakni putih, kekuningan dan coklat. Warna kulit yang kehitaman dengan daging yang lebih tipis dibanding ayam kampung menjadikannya jarang dimanfaatkan sebagai ayam pedaging. Ayam Arab mudah dikenali dari bulunya. Pada sepanjang leher berwarna putih mengkilap, bulu punggung putih berbintik hitam, bulu sayap hitam bergaris putih dan bulu ekor dominan hitam bercampur putih. Sedang jenggernya berbentuk kecil berwarna merah muda dan mata hitam dengan dilingkari warna kuning (Irawady, 2010).
Ciri lain Ayam Arab adalah pejantannya pada umur 1 minggu sudah tumbuh jengger, dan betina induk tidak memiliki sifat mengeram. Dari penampilan tubuhnya, tinggi Ayam Arab dewasa mencapai 35 cm dengan bobot 1,5-2 kg. Kepalanya mempunyai jengger berbentuk tunggal dan bergerigi.Ayam ini berbulu tebal. Bulu di sekitar leher berwarna kuning dan putih kehitaman. Warna bulu badannya putih bertotol-totol hitam. Kokok suara jantan nyaring.  Ayam Arab betina dewasa tingginya mencapai 25 cm dengan bobot 1,0-1,5 kg. Kepalanya berjengger tipis, bergerigi. Badannya berbulu tebal. Selama usia produktif antara 0,8 1,5 tahun, betina arab terus-menerus bertelur, sehingga hampir setiap hari menghasilkan telur. Secara genetis Ayam Arab tergolong galur ayam buras yang unggul, karena memiliki kemampuan produksi telur yang tinggi. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan Ayam Arab untuk menghasilkan telur bukan daging karena Ayam Arab memiliki warna kulit yang kehitaman dan daging tipis dibanding ayam buras biasa sehingga dagingnya kurang disukai masyarakat (Sukmawaty, 2011).
2.2 Keunggulan Ayam Arab
  • Harga DOC tinggi dibandingkan ayam kampung biasa
  • Berat telur 30-35 gram.
  • Warna kerabang telur putih
  • Harga induk tinggi
  • Ayam Arab termasuk tipe ayam kecil sehingga konsumsi pakan relatif lebih sedikit sehingga lebih efisien
  • Libido seksualitas jantan lebih tinggi, mudah dikawinkan dengan ayam lain, dalam 15 menit bisa tiga kali kawin
  • Bisa dijadikan untuk perbaikan genetik ayam buras Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga waktu bertelur panjiang.
2.3 Kelemahan Ayam Arab
  • Wama kulit dan daging hitam sehingga harga jual afkirnya bisa menimbulkan masalah
  1. Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga apabila dikembangkan di masyarakat harus ditetaskan di mesin tetas atau menggunakan ayam lain
  • Harus dipelihara secara intensif untuk mendapatkan produksi tinggi sesuai dengan kemampuan genetisnya – Bobot badan afkir rendah mencapai 1,1-1,2 kg
2.4 Manajemen
1) Kandang
              Sistem pemeliharaan dapat dilepas bebas, asal rapat dan tidak bercampur dengan ayam lain (Ayam kampung, Bangkok, bebek dll.) Bentuk kandang murah dan sederhana tetapi harus memenuhi syarat kesehatan (atap dapat dari welit).Tidak banyak memakai tempat (1 M2 = 6 ekor ayam). Untuk beternak ayam arab sebagai petelur digunakan kandang tipe baterai. Kandang tipe baterai yaitu merupakan kandang yang berbentuk sangkar empat persegi panjang yang disusun secara berderet memanjang dan bertingkat 3 atau 4. Kandang baterai juga dikenal sebagai kandang individual karena setiap sangkar hanya untuk satu ekor ayam (Setiawan, 2011).



2) bibit
         Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain, ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya, pertumbuhan dan perkembangan normal dan ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.
3) Tata cara pemeliharaan
Mudah, tidak serumit memelihara ayam ras horn, tetapi harus teliti. Waktu pengontrolan pagi (09.00) dan sore (15.00) waktu setempat. Tahan terhadap penyakit dan cuaca
4) Pemberian Pakan
     Pola dan bentuk makanaan seperti makanan ayam kampung, antara lain : (sisa nasi, katul, jagung, bungkil, ampas) ditambah sedikit konsentrat petelur. Jumlah makanan tiap ayam hanya 0,1 kg. (pagi 0,05 kg dan sore 0,05 kg.) Dapat ditambah makanan daunan (bayam, kangkung dan pepaya)
 5) Penyakit
Beberapa penyakit yang sering menyerang antara lain yaitu :
a. Berak putih (pullorum)
Menyerang ayam kampung dengan angka kematian yang tinggi.
Penyebab: Salmonella pullorum.
Pengendalian: diobati dengan antibiotika
b. Kolera
Penyakit ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain menyerang ayam menyerang kalkun dan burung merpati.
Penyebab: pasteurella multocida.
Gejala: pada serangan yang serius pial ayam (gelambir dibawah paruh) akan membesar.
Gengendalian: dengan antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin).
c. Pilek ayam (Coryza)
Menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam.
Penyebab: makhluk intermediet antara bakteri dan virus.
Gejala: ayam yang terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek.
Pengendalian: dapat disembuhkan dengan antibiotia/preparat sulfa.
d. CRD
CRD adalah penyakit pada ayam yang populer di Indonesia. Menyerang anak ayam dan ayam remaja. Pengendalian: dilakukan dengan antibiotika (Spiramisin dan Tilosin).
e. Newcastle disease (ND)
ND adalah penyakit oleh virus yang populer di peternak ayam Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan.Tungau (kutuan) Penemuan tersebut tidak tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa, penyakit ini ditemukan lagi dan diberitakan ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit ini disebut Newcastle disease.
f. Infeksi bronchitis (IB)
Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa penyakit ini menurunkan produksi telur. Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan yang serius untuk anak ayam dan ayam remaja. Tingkat kematian ayam dewasa adalah rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%. Bila menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tidak normal, putih telur encer dan kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yang normal selalu ada ditengah). Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini tetapi dapat dicegah dengan vaksinasi.
g. Infeksi laryngotracheitis
Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan yang serius terjadi pada unggas.
Penyebab: virus yang diindetifikasikan dengan Tarpeia avium. Virus ini di luar mudah dibunuh dengan desinfektan, misalnya karbol.
Pengendalian: (1) belum ada obat untuk mengatasi penyakit ini; (2) pencegahan dilakukan dengan vaksinasi dan sanitasi yang ketat.
h. Cacar ayam (Fowl pox)
Gejala: tubuh ayam bagian jengger yang terserang akan bercak-bercak cacar.
Penyebab: virus Borreliota avium. Pengendalian: dengan vaksinasi.
i. Marek
Penyakit ini menjadi populer sejak tahun 1980-an hingga kini menyerang bangsa unggas, akibat serangannya menyebabkan kematian ayam hingga 50%. Pengendalian: dengan vaksinasi.
j. Gumboro
Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3–6 minggu.
k. Cacing
Karena penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yang bersih dan terpelihara baik. Tetapi peternakan yang kotor banyak siput air dan minuman kotor maka mungkin ayam terserang cacingan. Ciri serangan cacingan adalah tubuhnya kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot dan kurang aktif.
l.   Kutu
Banyak menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tidak terlihat tapi bila bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah. Kutu umum terdapat di kandang yang tidak terkena sinar matahari langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat. Penggunaan semprotan kutu sama dengan cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ini tidak boleh mengenai tangan dan mata secara langsung dan penyemprotan dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tidak aktif.
m. Penyakit karena Protoza
Penyakit ini berasal dari protozoa (trichomoniasis, Hexamitiasis dan Blachead), penyakit ini dimasukkan ke golongan parasit tetapi sebenarnya berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam lingkungan peternakan dijaga kebersihan dari alang-alang dan genangan air.

6) Obat dan Vaksin
        Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menular dengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif atau pasif. Vaksin inaktif adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan atau dimatikan tanpa merubah struktur antigenik, hingga mampu membentuk zat kebal.
Macam-macam vaksin:
a) Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
b) Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
c) Vaksin NCD HB-1/Pestos.
d) Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
e) Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.

Persyaratan dalam vaksinasi adalah:
a) Ayam yang divaksinasi harus sehat.
b) Dosis dan kemasan vaksin harus tepat.
c) Sterilisasi alat-alat.
7. Panen        
a. Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yang diahsilkan oelh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dalam sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi tlur yang disebabkan oleh virus dapat terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga (terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00.

b.Hasil Tambahan
       Hasil tambahan yang dapat dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yang telah tua (afkir) dan kotoran yang dapat dijual untuk dijadikan pupuk kandang.
8.Pengumpulan
          Telur yang telah dihasilkan diambil dan diletakkan di atas egg tray (nampan telur). Dalam pengambilan dan pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan antara telur yang normal dengan yang abnormal. Telur normal adalah telur yang oval, bersih dan kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63 cc. Telur yang abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong.
9. Pembersihan
         Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yang kotor karena terkena litter atau tinja ayam dibershkan. Telur yang terkena litter dapat dibersihkan dengan amplas besi yang halus, dicuci secara khusus atau dengan cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan untuk telur tetas.






BAB III
PEMBAHASAN

1.      Identitas Peternak
a.    Siapa nama Bapak/ Pemilik peternakan?
Zhairul Izkhak
b.   Dimana alamat asli Bapak/ Pemilik peternakan? Dan sejak kapan Bapak bertempat tinggal di alamat tersebut?
Desa : Maron Pujon Kidul
RT : 15/RW : 08
Kec. Pujon
Kab. Malang
c.    Dimana alamat dari peternakan yang Bapak/ Pemilik peternakan kelola?
Desa : Maron Pujon Kidul
RT : 15/RW : 08
Kec. Pujon
Kab. Malang
d.   Apa jenis komoditi ternak yang Bapak/Pemilik Peternakan kelola?
Ayam Arab
e.    Bagaimana sejarah awal didirikan peternakan ini?
Peternakan ini berdiri tahun 2010 sampai saat ini. Alasan pendirian peternakan ayam petelur ini karena dahulu sudah pernah mencoba mendirikan peternakan ayam broiler dan kemudian mengalami kebangkrutan sehingga mencoba beternak ayam petelur ini.
f.    Apa nama peternakan ini?
Tidak ada



2.      Data yang tinggal satu rumah
a. Berapa orang jumlah anggota keluarga bapak? 3
b. Siapa saja anggota keluarga tersebut? Dan apa saja kedudukan mereka di dalam keluarga?
c. berapa umur masing-masing dari anggota keluarga Bapak?
d. Apa pendidikan terakhir yang ditempuh oleh masing-masing anggota keluarga Bapak?
e. Apa saja pekerjaan utama dan sampingan dari masing-masing keluarga bapak?

No
Nama
Kedudukan
Umur (thn)
Pendidikan
Pekerjaan utama
Pekerjaan sampingan
1
Zhairul Izkhak
Kepala Rumah Tangga
32
SMA
Berternak
Bertani
2
Lutfi Mahmudiah
Ibu Rumah Tangga
22
SLTA
Ibu Rumah Tangga
Wirausaha/ buka toko
3
Rafa Nazula
Anak
4
Play Group
sekolah
-

3.      Usaha Peternakan
a.       Apa saja jenis ternak yang Bapak/Pemilik pelihara?
Ayam Arab
b.      Berapa jumlah atau kapasitas ternak yang Bapak/Pemilik pelihara?
750 ekor
c.       Berapa jumlah ternak yang dipelihara dari masing-masing fase? Fase starter dan fase finisher?
Starter : 350 ekor
Layer atau produksi : 400 ekor
d.      Berapa harga awal yang diperlukan sebagai modal pembelian untuk ternak yang dipelihara?
Untuk ayam umur 4 bulan @Rp 45.000,00
Untuk ayam umur 5 bulan @Rp 50.000,00
e.       Kapan Bapak/pemilik mlakukan pemanenan hasil produksi dari usaha peternakan ini?
Setiap hari, pagi-pagi.
f.       Berapa umur ekonomis ternsk yang ditentukan dalam system peternakan ini?
Apabila afkir @Rp 20.000,

4.      Tehknik Pengolahan
a.       Apa system pengadaan modal yang bapak gunakan?
Mandiri
b.      Tanah
-Berapa luas tanah yang digunakan untuk usaha peternakan ini?
30x20 m2=600m2
-Berapa biaya harga beli tanah atau sewa tanah yang Bapak keluarkan?
Rp 70.000, /m2
c.       Kandang
-Berapa luas kandang yang diperlukan untuk memelihara ternak dengan  kapasitas yang dimiliki?
Meliki 3 kandang dengan masing-masing
Kandang 1 : 25x6m2
Kandang 2 : 20x6m2
Kandang 3 : 10x8m2
-Berapa biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan kandang?
Rp 40.000.000
-Berapa lama perkiraan untuk umur ekonomis dari kandang tersebut?
15 tahun

d.      Peralatan
-Peralatan apa saja yang digunakan untuk menunjang dalam pengelolahan peternakan tersebut?
-berapa jumlah masing-masing peralatan yang dibutuhkan tersebut?
-Berapa jumlah dari peralatan tersebut?
-Berapa perkiraan untuk umur ekonomis dari peralatan tersebut?
No
Barang
jumlah
satuan
Harga/unit
UE (thn)
1
Pompa air
1
buah
Rp 500.000,
5
2
Kaleng
2
buah
Rp 15.000,
1
3
selang
10
meter
Rp 4.000,
1
4
Tandon air
2
buah
Rp 50.000,
5


5.      Cara Pemeliharaan
a. Pembelian obat-obatan
-berapa jumlah pemberian obat-obatan untuk memelihara ternak tersebut?
Vitamin 3x per 1 minggu
obat cacing bila terserang
vaksin 1x per bulan
antibiotic 5hari per bulan
-berapa biaya yang Bapak keluarkan dalam pengobatan untuk tiap ternak?
Rp 10.000.000
b. Tenaga Kerja
-berapa banyak jumlah tenaga kerja yang Bapak butuhkan untuk mengelola peternakan ini?
Dalam usaha ini hanya pemilik yang berperan sebagai tenaga kerja
 -berapa banyak biaya bersih yang dikeluarkan untuk setiap tenaga kerja/minggu?
3 liter
-berapa banyak biaya listrik yang dikeluarkan perbulan untuk keperluan usaha peternakan ini? Rp 50.000
c. Pemberian pakan
-berapa kali pemberian pakan ternak untk setiap harinya?
2x. pagi dan sore
-apa jenis pakan untuk ternak dari usaha peternakannya yang Bapak kelola?
Bekatul, konsentrat, jagung giling
-apa pakan yang diberikan pada ternak ini diperoleh dengan cara membeli atau mencari?
Membeli di pasar
-berapa jumlah pakan yang dibutuhkan untuk setiap ternak?
9 gram per ekor/hari
-berapa banyak biaya pakan yang Bapak habiskan setiap harinya?
Rp 260.000,
6. Pemasaran
-kapan biasanya pemasaran hasil produksi dilakukan dalam usaha peternakan ini?
Setiap hari, karena setelah telur dipanen tengkulak langsung mengambil ke kandang
-apa tujuan pemasaran ini dilakukan?
Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga tani dan untuk memenuhi permintaan pasar
-berapa jumlah hasil ternak yang dipasarkan dalam satu kali pemasaran?
Rata-rata 380 ekor per hari.
-berapa harga telur/butir yang dipasarkan?
Rp 950 per butir
-dimana saja bapak memasarkan hasil produksi yang diperoleh dari peternakan ini?
Pujon, Batu dan Malang



7. Penjualan
-apa saja hasil produksi yang Bapak jual?
Telur
-apakah sisa karung, bulu dan fases juga termasuk dalam penjualan?
Feses tidak dijual melainkan digunakan untuk pupuk dalam usaha tani miliknya.
Bulu tidak dijual
Sisa karung dijual
-berapakah jumlah produksi yang dikeluarkan oleh Bapak dalam satu kali penjualan?
Tiap bulan menjual rata-rata 5 karung
-berapa harga jual per kg untuk masing-masing hasil produksi tersebut?
@ Rp 500,
-kapan Bapak melakukan penjualan tersebut?
Setiap 1 bulan sekali.
















Tabulasi Penghasilan Peternak

Analisa usaha merupakan suatu langkah kita untuk memulai suatu usaha yang akan kita kerjakan.  Pada dasarnya segala suatu usaha alangkah baiknya dengan kita membuat analisa usaha sebelumnya, dengan demikian kita dapat memprediksikan sebelumnya apa yang akan terjadi kedepan nantinya dan kita dapat menanggulanginya secara bijak.  Dengan analisa usaha kita memerlukan data-data yang tercukupi, sehingga memudahkan dalam penyusunannya.  Dari menghitung analisa usaha kita dapat menyimpulkan apakah kita akan mendapat untung atau rugi dengan biaya yang kita keluarkan tiap bulannya.
1)      Biaya tetap
No
Uraian
jumlah
satuan
Harga/unit
NB atau total
NS
UE (th)
1
Tanah
600
m2
Rp 70.000,
Rp 42.000.000,
-
-
2
Kandang
350
m2
Rp 40.000.000,
Rp 40.000.000,
Rp 10.000.000
15
3
Pompa air
1
buah
Rp 500.000,
Rp  500.000,
Rp 250.000
5
4
Kaleng
2
buah
Rp 15.000,
Rp    30.000,
-
1
6
Tandon
2
buah
Rp 50.000,
Rp   100.000,
-
1
7
Selang air
10
M
Rp 4.000,
Rp      40.000,
-
1
8
Ayam
350
ekor
Rp 45.000,
Rp 15.750.000,
Rp 7.000.000
1.5
9
Ayam
400
ekor
Rp 50.000,
Rp 20.000.000,
Rp 8.000.000
1.5
Jumlah

Rp118.420.000,
Rp 25.250.000







No
Uraian
Biaya/18bulan
1
Pakan
Rp 140.400.000,
2
Obat+vaksin
Rp    10.000.000,
3
Listrik
Rp          900.000,
4
Bensin
Rp       1.080.000,
Jumlah
Rp 152.380.000,
2)      Modal kerja :




3)      Input tetap
a.
Tanah
:
Rp 42.000.000
-
Rp 0
=
Rp 0




0



b.
Kandang
:
Rp 40.000.000
-
Rp 30.000.000
=
Rp 666.666




15



c.
Pompa
:
Rp 500.000
-
Rp 300.000
=
Rp 40.000




5



d.
Kaleng
:
Rp 30.000
-
Rp 0
=
Rp 30.000




1



e.
Tendon
:
Rp 100.000
-
Rp 0
=
Rp 100.000




1



f.
Selang
:
Rp 40.000
-
Rp 0
=
Rp 40.000




1



g.
Ayam
:
Rp 15.750.000
-
Rp 7.000.000
=
Rp 5.833.333




1.5



h.
Ayam
:
Rp 20.000.000
-
Rp 8.000.000
=
Rp 8.000.000




1.5


+
Jumlah




=
Rp 14.710.000

Jumlah penyusutan = 1/18 x Rp 14.710.000
                                     = Rp 817.250

Jumlah input tetap = Jumlah penyusutan/periode
                                   = Rp 817.250

4)      Input variable
No
Uraian
Biaya/18bulan
1
Pakan
Rp 140.400.000,
2
Obat+vaksin
Rp    10.000.000,
3
Listrik
Rp          900.000,
4
Bensin
Rp       1.080.000,
Jumlah
Rp 152.380.000,

Total Input  = Input Tetap + Input Variabel
                        = Rp 817.250 +  Rp 152.380.000,
                        = Rp 153.197.250


5)      Out Put
1)      Out put utama: 600 butir x Rp 950 x 30 hari x 18 bulan = Rp 307.800.000
2)      Out put sampingan :Rp 500 x 5 buah x18 bulan= Rp 45.000

Total out put = Rp 307.800.000 + Rp 45.000
                         = Rp 307.845.000






6)      Perhitungan-perhitungan
a.
Pendapatan peternak
=
Total Out put
-
Total input




=
Rp307.845.000
-
Rp 153.197.250




=
Rp154.647.750





b.
Benefit/cost
=
Total keuntungan
:
Total input


=
Rp 154.647.750
:
Rp 153.197.250


=
1.00



c.
Retrun of invest
=
Laba usaha
:
Modal kerja


=
Rp154.647.750
:
Rp 152.380.000


=
1.01



d.
Break Event Point (Rp)
=
                      Input tetap



1- (biaya variable : total out put)


=
                      Rp 817.250



1-( Rp 152.380.000 : Rp 307.845.000)


=
Rp 1.602.450

e.
Break Event Point (butir)
=
    BEP (Rp)



Harga/butir


=
Rp 1.602.450



     Rp 950


=
1.686 butir telur



Tabel tabulasi
Modal tetap
Rp118.420.000
Modal Kerja
Rp 152.380.000,
Penyusutan per periode (18 bulan)
Rp 817.250
Total input
Rp 153.197.250
Total output
Rp 307.845.000
Pendapatan keluarga tani
Rp154.647.750
Benefit/cost
1.00
Retrun of invest
1.01
Break Event Point (Rp)
Rp 1.602.450
Break Event Point (unit)
1.686


Karena perekonomian tidak stabil, harga kebutuhan pokok semakin melambung, kemiskinan semakin meluas, maka masyarakat yang minim penghasilan serta yang berminat untuk memulai wirausaha rumah dengan sedikit modal, mudah perawatan dan menguntungkan hasilnya bila dibandingkan dengan ayam ras horn, ayam hyfa maupun ayam Kedu, terutama dibidang perkandangan, tata cara pemeliharaan, makanan dan hasil telurnya, yaitu budidaya ayam arab.

Sama seperti halnya peternakan yang saya kunjungi yaitu peternakan ayam arab milik bapak Khairul Iskhak umur 32 tahun yang beralamatkan di desa Maron Pujon Kidul RT 15 RW 08, kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Peternakan ini didirakan sejak tahun 2010 karena pada sebelumnya pemilik pernah mengalami kegagalan dalam usaha beternak ayam broiler, sehingga mengingat prospek yang menjanjiakan inilah pak Iskhak memulai usaha beternak ayam petelur yaitu ayam arab.

Jumlah ayam arab pada peternakan milik bapak Iskhak sebanyak 750 ekor yang terdiri dari fase starter sebanyak 350 ekor dan fase layer sebanyak 400 ekor. Harga masing-masing fase berbeda yaitu untuk ayam umur 4 bulan @Rp 45.000,00 dan untuk ayam umur 5 bulan @Rp 50.000,00. Jadi modal awal yang di butuhkan untuk pembelian ternak sebesar Rp 35.750.000. Sedangkan bila ayam sudah afkir atau tidak produksi lagi dapat dijual lagi dengan harga Rp 20.000.

Modal yang digunakan untuk peternakan ayam arab milik pak Izkhak adalah mandiri yang artinya bukan berasal dari bantuan pemerintah maupun pinjaman dari bank. Tanah yang digunakan atau lahan yang digunakan juga milik sendiri dengan luas 600 m2. Harga beli tanah saat itu yaitu sekitar Rp 70.000 per m2 sehingga dapat ditotal untuk pembelian tanah adalah sebesar Rp 42.000.000. Di lahan seluas 600 m2 di bangun 3 buah kandang dengan luas masing-masing 150 m2, 120 m2 dan 80 m2. Dana yang di keluarkan untuk pembutan kandang sebanyak Rp 40.000.000 dan diperkirakan bias digunakan sampai 15 tahun lamanya. Untuk menunjang peternakan ini alat-alat yang digunakan antara lain pompa air, kaleng, selang air dan tendon.

Macam-macam obat yang berikan antara lain vitamin, obat cacing, antibiotika dan vaksin. Pemberiannya yaitu Vitamin 3x per 1 minggu, obat cacing bila terserang, vaksin 1x per bulan, antibiotic 5 hari per bulan. Penyakit yang sering menyerang biasanya ND, cacingan dan kolera. Biaya yang keluarkan dalam pengobatan untuk ternak Rp 10.000.000 untuk setiap 1x periode pemeliharaan.

Pakan merupakan sarana produksi peternakan yang utama dan biaya yang dikeluarkan juga paling tinggi. Pakan untuk 1 ekor ternak sebanyak 9 gram per hari. Biaya yang dikelurakan untuk 1 hari untuk 750 ekor ayam adalah sebesar Rp 260.000. Pakan yang diberikan dibeli dari pasar yang ada di Pujon. Pakan yang diberikan berupa bekatu, gilingan jagung dan konsentrat. Semua pekerjaan dilakukan oleh pemilik sendiri dan tidak ada tenaga kerja yang lain.

Pemanenan telur dilakuakan setiap hari, jumlahnya rata-rata 600 butir telur. Harga telur ayam arab saat ini Rp 950 per butir. Telur tersebut di pasarkan di Pujon, Batu dan Malang saja. Pemasaran dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga tani dan juga untuk memenuhi permintaan pasar. Selain telur yang dijual adalah karung bekas pakan. Bulu ayam terbuang tanpa dimanfaatkan sedangkan feses digunakan untuk pupuk di pertanian miliknya sendiri. Setiap melakukan penjualan tidak memerlukan biaya karena tengkulak yang langsung mengambil ke kandang.

Analisa usaha merupakan suatu langkah kita untuk memulai suatu usaha yang akan kita kerjakan.  Pada dasarnya segala suatu usaha alangkah baiknya dengan kita membuat analisa usaha sebelumnya, dengan demikian kita dapat memprediksikan sebelumnya apa yang akan terjadi kedepan nantinya dan kita dapat menanggulanginya secara bijak.  Dengan analisa usaha kita memerlukan data-data yang tercukupi, sehingga memudahkan dalam penyusunannya.  Dari menghitung analisa usaha kita dapat menyimpulkan apakah kita akan mendapat untung atau rugi dengan biaya yang kita keluarkan tiap bulannya.


Untuk mendirikan usaha tersebut modal awal yang diperlukan adalah sebanyak Rp 118.420.000 sebagai investasi awal untuk pembelian tanah, kandang, ternak serta barang investasi kecil-kecil seperti pompa air, selang air, tendon dan kaleng dan akan mengalai penyusutan sebesar Rp 817.250. sedangkan modal kerja selama produksi atau 18 bulan adalah sebesar Rp 152.380.000. dengan demikian jumlah yang dikeluarkan untuk setiap kali periode yaitu Rp 153.197.250. dari hasil penjulan telur ayam dan penjualan karung selama 18 bulan diperoleh Rp 307.845.000. sehingga dapat dikatakan keuntungan bersih selama 18 bulan adalah sebesar Rp 154.647.750.














BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Untuk mendirikan usaha peternakan milik pak Iskhak modal awal yang diperlukan adalah sebanyak Rp 118.420.000 sebagai investasi awal untuk pembelian tanah, kandang, ternak serta barang investasi kecil-kecil seperti pompa air, selang air, tendon dan kaleng dan akan mengalai penyusutan sebesar Rp 817.250. sedangkan modal kerja selama produksi atau 18 bulan adalah sebesar Rp 152.380.000. dengan demikian jumlah yang dikeluarkan untuk setiap kali periode yaitu Rp 153.197.250. dari hasil penjulan telur ayam dan penjualan karung selama 18 bulan diperoleh Rp 307.845.000. sehingga dapat dikatakan keuntungan bersih selama 18 bulan adalah sebesar Rp 154.647.750.

4.2 Saran
Sebaiknya untuk pemberian pakan tidak hanya diberikan berupa konsentrat, gilingan jagung dan bekatul karena ayam petelur juga dapat diberi pakan sisa nasi untuk menghemat pengeluran yang digunakan pembelian pakan.














Daftar Pustaka

Anonimous. 2012. Budi Daya Ayam Petelur (Gallus sp). TTG Budidaya Peternakan
Erlankha, Mooeza. 2012. Ayam Arab. http://www. ayam-arab.htm. diakses tanggal 20 April 2012
Irawady, Adjie. 2010. Budidaya Ayam Arab. http://www.budidaya-ayam-arab-adjie irawady site.htm. diakses tanggal 20 April 2012
Salam et al. 2006. Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Broiler Pola Kemitraan. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa.
Setiawan, Iwan. 2011. Kandang Ayam Arab Petelur. htpp://www. kandang-ayam-arab-petelur.html. diakses tanggal 20 April 2012
Sukmawati, Farida. 2011. Produktifitas Telur Ayam Arab. http:// index.php.htm. diakses tanggal 20 April 2012
Suryana dan Agus. 2008. Usaha Tani Ayam Buras di Indonesia: Permaslahan dan Tantangan. Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan. Banjarbaru








Lampiran-lampiran
Barbie5031.jpg









Barbie5033.jpg






Barbie5029.jpg
Barbie5036.jpgBarbie5039.jpg










BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Karena perekonomian tidak stabil, harga kebutuhan pokok semakin melambung, kemiskinan semakin meluas, maka masyarakat yang minim penghasilan serta yang berminat untuk memulai wirausaha rumah dengan sedikit modal, mudah perawatan dan menguntungkan hasilnya bila dibandingkan dengan ayam ras horn, ayam hyfa maupun ayam Kedu, terutama dibidang perkandangan, tata cara pemeliharaan, makanan dan hasil telurnya, yaitu budidaya ayam arab.
Melihat permintaan pasar konsumsi akan kebutuhan telor, sekarang telah terjadi pergeseran. Telur baru mulai berkurang karena semakin tinggi resiko kandungan kolesterol dan mereka mulai menengok telur ayam arab (kampung) yang mempunyai berbagai keistimewaan, antara lain: cangkang tebal, kuning telur besar, tidak amis, daya tahan lama dan kandungan kolesterol rendah.
Kebutuhan rata-rata perhari telur ayam arab (kampung) wilayah Surabaya diatas 100 ribu, Malang 100 ribu butir, daerah lain di Jawa Timur ± 200 ribu butir. Belum lagi di luar Jawa Timur, seperti : Solo, Jogja, Semarang, Jakarta, Ujung Pandang dan Bali sangatlah tinggi, diatas 100 ribu per hari untuk tiap kota.Padahal stok atau hasil per hari dari para peternak di Kediri dan sekitarnya hanya ± 150 ribu butir per hari. Melihat keadaan tersebut, sangatlah wajar bila perkembangan ayam arab semakin dipesatkan dengan merambah wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Karena itulah ketakutan para peternak baru akan booming (kelebihan produksi) tidak beralasan, karena booming masih 10 tahun lagi.

Analisa usaha merupakan suatu langkah kita untuk memulai suatu usaha yang akan kita kerjakan.  Pada dasarnya segala suatu usaha alangkah baiknya dengan kita membuat analisa usaha sebelumnya, dengan demikian kita dapat memprediksikan sebelumnya apa yang akan terjadi kedepan nantinya dan kita dapat menanggulanginya secara bijak.  Dengan analisa usaha kita memerlukan data-data yang tercukupi, sehingga memudahkan dalam penyusunannya.  Dari menghitung analisa usaha kita dapat menyimpulkan apakah kita akan mendapat untung atau rugi dengan biaya yang kita keluarkan tiap bulannya.

1.2 Rumusan masalah
1.      Bagaimana manajemen pemberian pakan pada ayam arab di peternakan rakyat ?
2.      Bagaimana pengaruh manajemen pemberian pakan terhadap produktifitas ayam arab di peternakan rakyat?
3.      Bagaimana manajemen pemeliharaan ayam arab di peternakan rakyat?
4.      Bagaimana permodalan yang ada dalam peternakan ayam arab tersebut
1.3 Tujuan Kegiatan
1.      Mengetahui manajemen pemberian pakan pada burung puyuh dipeternakan rakyat.
2.      Mengetahui pengaruh manajemen pemberian pakan terhadap produktifitas burung puyuh di peternakan rakyat.
3.      Mengetahui manajemen pemeliharaan ayam arab di peternakan rakyat.
4.      Mengetahui manajemen permodalan yang ada dalam peternakan ayam arab tersebut
1.4 Manfaat Kegiatan
1.    Dapat mengetahui manajemen pemeliharan ayam arab yang baik dan benar.
2.    Dapat mengenal secara langsung kondisi manajemen peternakan ayam arab rakyat.
3.    Dapat melakukan analisis manajemen pemeliharaan ayam arab


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Asal Usul Ayam
Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunanan keseluruhan yang bertujuan untuk menyedediakan pakan hewani berupa daging, susu dan telur yang bernilai gizi tinggi, meningkatkan pendapatan petani peternak, serta menambah devisa dan memperluas kesemptan kerja. Hal ini yang mendorong pembangunan sektor peternakan sehingga pada masa yang akan datang diharapkan akan dapat memberikan konstribusi yang nyata dalam pembangunan bangsa (Salam et al ;2006).
Menurut Suryana dan Agus (2008), ayam buras merupakan salah satu unggas lokal yang umumnya dipelihara petani dipedesaan sebagai penghasil telur tetas, telur konsumsi dan daging. Selain dapat diusahakan secara sambilan, mudah dipelihara dengan teknologi sederhana dan sewaktu-waktu dapat dijual untuk keperluan mendesak. Unggas ini mempunyai prospek usaha yang menjanjikan, baik secara ekonomi dan sosial, karena merupakan bahan pangan yang bernilai gizi, serta permintaan pasar yang tinggi.
Ayam petelur merupakan  ayam betina-betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal adari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dupelihara serta dapat bertelur cukup banyak (Anonimous, 2012).
Ayam arab  merupakan keturunan dari Ayam Brakel Kriel-Silver dari Belgia Disebut ayam arab karena dua hal: pejantannya memiliki daya seksual yang tinggi dan keberadaannya di Indonesia melalui telurnya yang dibawa oleh orang yang menunaikan ibadah haji dari Mekah. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan Ayam Arab karena produksi telurnya tinggi, mencapai 190-250 butir per tahun dengan berat telur 42,3 gram. Kuning telur lebih besar volumenya, mencapai 53,2% dari total berat telur. Jadi ayam arab ini fungsinya hanya sebagai ayam petelur saja, (Erlankha, 2012).

Warna kerabang/bulu sangat bervariasi yakni putih, kekuningan dan coklat. Warna kulit yang kehitaman dengan daging yang lebih tipis dibanding ayam kampung menjadikannya jarang dimanfaatkan sebagai ayam pedaging. Ayam Arab mudah dikenali dari bulunya. Pada sepanjang leher berwarna putih mengkilap, bulu punggung putih berbintik hitam, bulu sayap hitam bergaris putih dan bulu ekor dominan hitam bercampur putih. Sedang jenggernya berbentuk kecil berwarna merah muda dan mata hitam dengan dilingkari warna kuning (Irawady, 2010).
Ciri lain Ayam Arab adalah pejantannya pada umur 1 minggu sudah tumbuh jengger, dan betina induk tidak memiliki sifat mengeram. Dari penampilan tubuhnya, tinggi Ayam Arab dewasa mencapai 35 cm dengan bobot 1,5-2 kg. Kepalanya mempunyai jengger berbentuk tunggal dan bergerigi.Ayam ini berbulu tebal. Bulu di sekitar leher berwarna kuning dan putih kehitaman. Warna bulu badannya putih bertotol-totol hitam. Kokok suara jantan nyaring.  Ayam Arab betina dewasa tingginya mencapai 25 cm dengan bobot 1,0-1,5 kg. Kepalanya berjengger tipis, bergerigi. Badannya berbulu tebal. Selama usia produktif antara 0,8 1,5 tahun, betina arab terus-menerus bertelur, sehingga hampir setiap hari menghasilkan telur. Secara genetis Ayam Arab tergolong galur ayam buras yang unggul, karena memiliki kemampuan produksi telur yang tinggi. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan Ayam Arab untuk menghasilkan telur bukan daging karena Ayam Arab memiliki warna kulit yang kehitaman dan daging tipis dibanding ayam buras biasa sehingga dagingnya kurang disukai masyarakat (Sukmawaty, 2011).
2.2 Keunggulan Ayam Arab
  • Harga DOC tinggi dibandingkan ayam kampung biasa
  • Berat telur 30-35 gram.
  • Warna kerabang telur putih
  • Harga induk tinggi
  • Ayam Arab termasuk tipe ayam kecil sehingga konsumsi pakan relatif lebih sedikit sehingga lebih efisien
  • Libido seksualitas jantan lebih tinggi, mudah dikawinkan dengan ayam lain, dalam 15 menit bisa tiga kali kawin
  • Bisa dijadikan untuk perbaikan genetik ayam buras Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga waktu bertelur panjiang.
2.3 Kelemahan Ayam Arab
  • Wama kulit dan daging hitam sehingga harga jual afkirnya bisa menimbulkan masalah
  1. Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga apabila dikembangkan di masyarakat harus ditetaskan di mesin tetas atau menggunakan ayam lain
  • Harus dipelihara secara intensif untuk mendapatkan produksi tinggi sesuai dengan kemampuan genetisnya – Bobot badan afkir rendah mencapai 1,1-1,2 kg
2.4 Manajemen
1) Kandang
              Sistem pemeliharaan dapat dilepas bebas, asal rapat dan tidak bercampur dengan ayam lain (Ayam kampung, Bangkok, bebek dll.) Bentuk kandang murah dan sederhana tetapi harus memenuhi syarat kesehatan (atap dapat dari welit).Tidak banyak memakai tempat (1 M2 = 6 ekor ayam). Untuk beternak ayam arab sebagai petelur digunakan kandang tipe baterai. Kandang tipe baterai yaitu merupakan kandang yang berbentuk sangkar empat persegi panjang yang disusun secara berderet memanjang dan bertingkat 3 atau 4. Kandang baterai juga dikenal sebagai kandang individual karena setiap sangkar hanya untuk satu ekor ayam (Setiawan, 2011).



2) bibit
         Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain, ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya, pertumbuhan dan perkembangan normal dan ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.
3) Tata cara pemeliharaan
Mudah, tidak serumit memelihara ayam ras horn, tetapi harus teliti. Waktu pengontrolan pagi (09.00) dan sore (15.00) waktu setempat. Tahan terhadap penyakit dan cuaca
4) Pemberian Pakan
     Pola dan bentuk makanaan seperti makanan ayam kampung, antara lain : (sisa nasi, katul, jagung, bungkil, ampas) ditambah sedikit konsentrat petelur. Jumlah makanan tiap ayam hanya 0,1 kg. (pagi 0,05 kg dan sore 0,05 kg.) Dapat ditambah makanan daunan (bayam, kangkung dan pepaya)
 5) Penyakit
Beberapa penyakit yang sering menyerang antara lain yaitu :
a. Berak putih (pullorum)
Menyerang ayam kampung dengan angka kematian yang tinggi.
Penyebab: Salmonella pullorum.
Pengendalian: diobati dengan antibiotika
b. Kolera
Penyakit ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain menyerang ayam menyerang kalkun dan burung merpati.
Penyebab: pasteurella multocida.
Gejala: pada serangan yang serius pial ayam (gelambir dibawah paruh) akan membesar.
Gengendalian: dengan antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin).
c. Pilek ayam (Coryza)
Menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam.
Penyebab: makhluk intermediet antara bakteri dan virus.
Gejala: ayam yang terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek.
Pengendalian: dapat disembuhkan dengan antibiotia/preparat sulfa.
d. CRD
CRD adalah penyakit pada ayam yang populer di Indonesia. Menyerang anak ayam dan ayam remaja. Pengendalian: dilakukan dengan antibiotika (Spiramisin dan Tilosin).
e. Newcastle disease (ND)
ND adalah penyakit oleh virus yang populer di peternak ayam Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan.Tungau (kutuan) Penemuan tersebut tidak tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa, penyakit ini ditemukan lagi dan diberitakan ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit ini disebut Newcastle disease.
f. Infeksi bronchitis (IB)
Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa penyakit ini menurunkan produksi telur. Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan yang serius untuk anak ayam dan ayam remaja. Tingkat kematian ayam dewasa adalah rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%. Bila menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tidak normal, putih telur encer dan kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yang normal selalu ada ditengah). Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini tetapi dapat dicegah dengan vaksinasi.
g. Infeksi laryngotracheitis
Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan yang serius terjadi pada unggas.
Penyebab: virus yang diindetifikasikan dengan Tarpeia avium. Virus ini di luar mudah dibunuh dengan desinfektan, misalnya karbol.
Pengendalian: (1) belum ada obat untuk mengatasi penyakit ini; (2) pencegahan dilakukan dengan vaksinasi dan sanitasi yang ketat.
h. Cacar ayam (Fowl pox)
Gejala: tubuh ayam bagian jengger yang terserang akan bercak-bercak cacar.
Penyebab: virus Borreliota avium. Pengendalian: dengan vaksinasi.
i. Marek
Penyakit ini menjadi populer sejak tahun 1980-an hingga kini menyerang bangsa unggas, akibat serangannya menyebabkan kematian ayam hingga 50%. Pengendalian: dengan vaksinasi.
j. Gumboro
Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3–6 minggu.
k. Cacing
Karena penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yang bersih dan terpelihara baik. Tetapi peternakan yang kotor banyak siput air dan minuman kotor maka mungkin ayam terserang cacingan. Ciri serangan cacingan adalah tubuhnya kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot dan kurang aktif.
l.   Kutu
Banyak menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tidak terlihat tapi bila bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah. Kutu umum terdapat di kandang yang tidak terkena sinar matahari langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat. Penggunaan semprotan kutu sama dengan cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ini tidak boleh mengenai tangan dan mata secara langsung dan penyemprotan dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tidak aktif.
m. Penyakit karena Protoza
Penyakit ini berasal dari protozoa (trichomoniasis, Hexamitiasis dan Blachead), penyakit ini dimasukkan ke golongan parasit tetapi sebenarnya berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam lingkungan peternakan dijaga kebersihan dari alang-alang dan genangan air.

6) Obat dan Vaksin
        Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menular dengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif atau pasif. Vaksin inaktif adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan atau dimatikan tanpa merubah struktur antigenik, hingga mampu membentuk zat kebal.
Macam-macam vaksin:
a) Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
b) Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
c) Vaksin NCD HB-1/Pestos.
d) Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
e) Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.

Persyaratan dalam vaksinasi adalah:
a) Ayam yang divaksinasi harus sehat.
b) Dosis dan kemasan vaksin harus tepat.
c) Sterilisasi alat-alat.
7. Panen        
a. Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yang diahsilkan oelh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dalam sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi tlur yang disebabkan oleh virus dapat terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga (terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00.

b.Hasil Tambahan
       Hasil tambahan yang dapat dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yang telah tua (afkir) dan kotoran yang dapat dijual untuk dijadikan pupuk kandang.
8.Pengumpulan
          Telur yang telah dihasilkan diambil dan diletakkan di atas egg tray (nampan telur). Dalam pengambilan dan pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan antara telur yang normal dengan yang abnormal. Telur normal adalah telur yang oval, bersih dan kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63 cc. Telur yang abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong.
9. Pembersihan
         Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yang kotor karena terkena litter atau tinja ayam dibershkan. Telur yang terkena litter dapat dibersihkan dengan amplas besi yang halus, dicuci secara khusus atau dengan cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan untuk telur tetas.






BAB III
PEMBAHASAN

1.      Identitas Peternak
a.    Siapa nama Bapak/ Pemilik peternakan?
Zhairul Izkhak
b.   Dimana alamat asli Bapak/ Pemilik peternakan? Dan sejak kapan Bapak bertempat tinggal di alamat tersebut?
Desa : Maron Pujon Kidul
RT : 15/RW : 08
Kec. Pujon
Kab. Malang
c.    Dimana alamat dari peternakan yang Bapak/ Pemilik peternakan kelola?
Desa : Maron Pujon Kidul
RT : 15/RW : 08
Kec. Pujon
Kab. Malang
d.   Apa jenis komoditi ternak yang Bapak/Pemilik Peternakan kelola?
Ayam Arab
e.    Bagaimana sejarah awal didirikan peternakan ini?
Peternakan ini berdiri tahun 2010 sampai saat ini. Alasan pendirian peternakan ayam petelur ini karena dahulu sudah pernah mencoba mendirikan peternakan ayam broiler dan kemudian mengalami kebangkrutan sehingga mencoba beternak ayam petelur ini.
f.    Apa nama peternakan ini?
Tidak ada



2.      Data yang tinggal satu rumah
a. Berapa orang jumlah anggota keluarga bapak? 3
b. Siapa saja anggota keluarga tersebut? Dan apa saja kedudukan mereka di dalam keluarga?
c. berapa umur masing-masing dari anggota keluarga Bapak?
d. Apa pendidikan terakhir yang ditempuh oleh masing-masing anggota keluarga Bapak?
e. Apa saja pekerjaan utama dan sampingan dari masing-masing keluarga bapak?

No
Nama
Kedudukan
Umur (thn)
Pendidikan
Pekerjaan utama
Pekerjaan sampingan
1
Zhairul Izkhak
Kepala Rumah Tangga
32
SMA
Berternak
Bertani
2
Lutfi Mahmudiah
Ibu Rumah Tangga
22
SLTA
Ibu Rumah Tangga
Wirausaha/ buka toko
3
Rafa Nazula
Anak
4
Play Group
sekolah
-

3.      Usaha Peternakan
a.       Apa saja jenis ternak yang Bapak/Pemilik pelihara?
Ayam Arab
b.      Berapa jumlah atau kapasitas ternak yang Bapak/Pemilik pelihara?
750 ekor
c.       Berapa jumlah ternak yang dipelihara dari masing-masing fase? Fase starter dan fase finisher?
Starter : 350 ekor
Layer atau produksi : 400 ekor
d.      Berapa harga awal yang diperlukan sebagai modal pembelian untuk ternak yang dipelihara?
Untuk ayam umur 4 bulan @Rp 45.000,00
Untuk ayam umur 5 bulan @Rp 50.000,00
e.       Kapan Bapak/pemilik mlakukan pemanenan hasil produksi dari usaha peternakan ini?
Setiap hari, pagi-pagi.
f.       Berapa umur ekonomis ternsk yang ditentukan dalam system peternakan ini?
Apabila afkir @Rp 20.000,

4.      Tehknik Pengolahan
a.       Apa system pengadaan modal yang bapak gunakan?
Mandiri
b.      Tanah
-Berapa luas tanah yang digunakan untuk usaha peternakan ini?
30x20 m2=600m2
-Berapa biaya harga beli tanah atau sewa tanah yang Bapak keluarkan?
Rp 70.000, /m2
c.       Kandang
-Berapa luas kandang yang diperlukan untuk memelihara ternak dengan  kapasitas yang dimiliki?
Meliki 3 kandang dengan masing-masing
Kandang 1 : 25x6m2
Kandang 2 : 20x6m2
Kandang 3 : 10x8m2
-Berapa biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan kandang?
Rp 40.000.000
-Berapa lama perkiraan untuk umur ekonomis dari kandang tersebut?
15 tahun

d.      Peralatan
-Peralatan apa saja yang digunakan untuk menunjang dalam pengelolahan peternakan tersebut?
-berapa jumlah masing-masing peralatan yang dibutuhkan tersebut?
-Berapa jumlah dari peralatan tersebut?
-Berapa perkiraan untuk umur ekonomis dari peralatan tersebut?
No
Barang
jumlah
satuan
Harga/unit
UE (thn)
1
Pompa air
1
buah
Rp 500.000,
5
2
Kaleng
2
buah
Rp 15.000,
1
3
selang
10
meter
Rp 4.000,
1
4
Tandon air
2
buah
Rp 50.000,
5


5.      Cara Pemeliharaan
a. Pembelian obat-obatan
-berapa jumlah pemberian obat-obatan untuk memelihara ternak tersebut?
Vitamin 3x per 1 minggu
obat cacing bila terserang
vaksin 1x per bulan
antibiotic 5hari per bulan
-berapa biaya yang Bapak keluarkan dalam pengobatan untuk tiap ternak?
Rp 10.000.000
b. Tenaga Kerja
-berapa banyak jumlah tenaga kerja yang Bapak butuhkan untuk mengelola peternakan ini?
Dalam usaha ini hanya pemilik yang berperan sebagai tenaga kerja
 -berapa banyak biaya bersih yang dikeluarkan untuk setiap tenaga kerja/minggu?
3 liter
-berapa banyak biaya listrik yang dikeluarkan perbulan untuk keperluan usaha peternakan ini? Rp 50.000
c. Pemberian pakan
-berapa kali pemberian pakan ternak untk setiap harinya?
2x. pagi dan sore
-apa jenis pakan untuk ternak dari usaha peternakannya yang Bapak kelola?
Bekatul, konsentrat, jagung giling
-apa pakan yang diberikan pada ternak ini diperoleh dengan cara membeli atau mencari?
Membeli di pasar
-berapa jumlah pakan yang dibutuhkan untuk setiap ternak?
9 gram per ekor/hari
-berapa banyak biaya pakan yang Bapak habiskan setiap harinya?
Rp 260.000,
6. Pemasaran
-kapan biasanya pemasaran hasil produksi dilakukan dalam usaha peternakan ini?
Setiap hari, karena setelah telur dipanen tengkulak langsung mengambil ke kandang
-apa tujuan pemasaran ini dilakukan?
Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga tani dan untuk memenuhi permintaan pasar
-berapa jumlah hasil ternak yang dipasarkan dalam satu kali pemasaran?
Rata-rata 380 ekor per hari.
-berapa harga telur/butir yang dipasarkan?
Rp 950 per butir
-dimana saja bapak memasarkan hasil produksi yang diperoleh dari peternakan ini?
Pujon, Batu dan Malang



7. Penjualan
-apa saja hasil produksi yang Bapak jual?
Telur
-apakah sisa karung, bulu dan fases juga termasuk dalam penjualan?
Feses tidak dijual melainkan digunakan untuk pupuk dalam usaha tani miliknya.
Bulu tidak dijual
Sisa karung dijual
-berapakah jumlah produksi yang dikeluarkan oleh Bapak dalam satu kali penjualan?
Tiap bulan menjual rata-rata 5 karung
-berapa harga jual per kg untuk masing-masing hasil produksi tersebut?
@ Rp 500,
-kapan Bapak melakukan penjualan tersebut?
Setiap 1 bulan sekali.
















Tabulasi Penghasilan Peternak

Analisa usaha merupakan suatu langkah kita untuk memulai suatu usaha yang akan kita kerjakan.  Pada dasarnya segala suatu usaha alangkah baiknya dengan kita membuat analisa usaha sebelumnya, dengan demikian kita dapat memprediksikan sebelumnya apa yang akan terjadi kedepan nantinya dan kita dapat menanggulanginya secara bijak.  Dengan analisa usaha kita memerlukan data-data yang tercukupi, sehingga memudahkan dalam penyusunannya.  Dari menghitung analisa usaha kita dapat menyimpulkan apakah kita akan mendapat untung atau rugi dengan biaya yang kita keluarkan tiap bulannya.
1)      Biaya tetap
No
Uraian
jumlah
satuan
Harga/unit
NB atau total
NS
UE (th)
1
Tanah
600
m2
Rp 70.000,
Rp 42.000.000,
-
-
2
Kandang
350
m2
Rp 40.000.000,
Rp 40.000.000,
Rp 10.000.000
15
3
Pompa air
1
buah
Rp 500.000,
Rp  500.000,
Rp 250.000
5
4
Kaleng
2
buah
Rp 15.000,
Rp    30.000,
-
1
6
Tandon
2
buah
Rp 50.000,
Rp   100.000,
-
1
7
Selang air
10
M
Rp 4.000,
Rp      40.000,
-
1
8
Ayam
350
ekor
Rp 45.000,
Rp 15.750.000,
Rp 7.000.000
1.5
9
Ayam
400
ekor
Rp 50.000,
Rp 20.000.000,
Rp 8.000.000
1.5
Jumlah

Rp118.420.000,
Rp 25.250.000







No
Uraian
Biaya/18bulan
1
Pakan
Rp 140.400.000,
2
Obat+vaksin
Rp    10.000.000,
3
Listrik
Rp          900.000,
4
Bensin
Rp       1.080.000,
Jumlah
Rp 152.380.000,
2)      Modal kerja :




3)      Input tetap
a.
Tanah
:
Rp 42.000.000
-
Rp 0
=
Rp 0




0



b.
Kandang
:
Rp 40.000.000
-
Rp 30.000.000
=
Rp 666.666




15



c.
Pompa
:
Rp 500.000
-
Rp 300.000
=
Rp 40.000




5



d.
Kaleng
:
Rp 30.000
-
Rp 0
=
Rp 30.000




1



e.
Tendon
:
Rp 100.000
-
Rp 0
=
Rp 100.000




1



f.
Selang
:
Rp 40.000
-
Rp 0
=
Rp 40.000




1



g.
Ayam
:
Rp 15.750.000
-
Rp 7.000.000
=
Rp 5.833.333




1.5



h.
Ayam
:
Rp 20.000.000
-
Rp 8.000.000
=
Rp 8.000.000




1.5


+
Jumlah




=
Rp 14.710.000

Jumlah penyusutan = 1/18 x Rp 14.710.000
                                     = Rp 817.250

Jumlah input tetap = Jumlah penyusutan/periode
                                   = Rp 817.250

4)      Input variable
No
Uraian
Biaya/18bulan
1
Pakan
Rp 140.400.000,
2
Obat+vaksin
Rp    10.000.000,
3
Listrik
Rp          900.000,
4
Bensin
Rp       1.080.000,
Jumlah
Rp 152.380.000,

Total Input  = Input Tetap + Input Variabel
                        = Rp 817.250 +  Rp 152.380.000,
                        = Rp 153.197.250


5)      Out Put
1)      Out put utama: 600 butir x Rp 950 x 30 hari x 18 bulan = Rp 307.800.000
2)      Out put sampingan :Rp 500 x 5 buah x18 bulan= Rp 45.000

Total out put = Rp 307.800.000 + Rp 45.000
                         = Rp 307.845.000






6)      Perhitungan-perhitungan
a.
Pendapatan peternak
=
Total Out put
-
Total input




=
Rp307.845.000
-
Rp 153.197.250




=
Rp154.647.750





b.
Benefit/cost
=
Total keuntungan
:
Total input


=
Rp 154.647.750
:
Rp 153.197.250


=
1.00



c.
Retrun of invest
=
Laba usaha
:
Modal kerja


=
Rp154.647.750
:
Rp 152.380.000


=
1.01



d.
Break Event Point (Rp)
=
                      Input tetap



1- (biaya variable : total out put)


=
                      Rp 817.250



1-( Rp 152.380.000 : Rp 307.845.000)


=
Rp 1.602.450

e.
Break Event Point (butir)
=
    BEP (Rp)



Harga/butir


=
Rp 1.602.450



     Rp 950


=
1.686 butir telur



Tabel tabulasi
Modal tetap
Rp118.420.000
Modal Kerja
Rp 152.380.000,
Penyusutan per periode (18 bulan)
Rp 817.250
Total input
Rp 153.197.250
Total output
Rp 307.845.000
Pendapatan keluarga tani
Rp154.647.750
Benefit/cost
1.00
Retrun of invest
1.01
Break Event Point (Rp)
Rp 1.602.450
Break Event Point (unit)
1.686


Karena perekonomian tidak stabil, harga kebutuhan pokok semakin melambung, kemiskinan semakin meluas, maka masyarakat yang minim penghasilan serta yang berminat untuk memulai wirausaha rumah dengan sedikit modal, mudah perawatan dan menguntungkan hasilnya bila dibandingkan dengan ayam ras horn, ayam hyfa maupun ayam Kedu, terutama dibidang perkandangan, tata cara pemeliharaan, makanan dan hasil telurnya, yaitu budidaya ayam arab.

Sama seperti halnya peternakan yang saya kunjungi yaitu peternakan ayam arab milik bapak Khairul Iskhak umur 32 tahun yang beralamatkan di desa Maron Pujon Kidul RT 15 RW 08, kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Peternakan ini didirakan sejak tahun 2010 karena pada sebelumnya pemilik pernah mengalami kegagalan dalam usaha beternak ayam broiler, sehingga mengingat prospek yang menjanjiakan inilah pak Iskhak memulai usaha beternak ayam petelur yaitu ayam arab.

Jumlah ayam arab pada peternakan milik bapak Iskhak sebanyak 750 ekor yang terdiri dari fase starter sebanyak 350 ekor dan fase layer sebanyak 400 ekor. Harga masing-masing fase berbeda yaitu untuk ayam umur 4 bulan @Rp 45.000,00 dan untuk ayam umur 5 bulan @Rp 50.000,00. Jadi modal awal yang di butuhkan untuk pembelian ternak sebesar Rp 35.750.000. Sedangkan bila ayam sudah afkir atau tidak produksi lagi dapat dijual lagi dengan harga Rp 20.000.

Modal yang digunakan untuk peternakan ayam arab milik pak Izkhak adalah mandiri yang artinya bukan berasal dari bantuan pemerintah maupun pinjaman dari bank. Tanah yang digunakan atau lahan yang digunakan juga milik sendiri dengan luas 600 m2. Harga beli tanah saat itu yaitu sekitar Rp 70.000 per m2 sehingga dapat ditotal untuk pembelian tanah adalah sebesar Rp 42.000.000. Di lahan seluas 600 m2 di bangun 3 buah kandang dengan luas masing-masing 150 m2, 120 m2 dan 80 m2. Dana yang di keluarkan untuk pembutan kandang sebanyak Rp 40.000.000 dan diperkirakan bias digunakan sampai 15 tahun lamanya. Untuk menunjang peternakan ini alat-alat yang digunakan antara lain pompa air, kaleng, selang air dan tendon.

Macam-macam obat yang berikan antara lain vitamin, obat cacing, antibiotika dan vaksin. Pemberiannya yaitu Vitamin 3x per 1 minggu, obat cacing bila terserang, vaksin 1x per bulan, antibiotic 5 hari per bulan. Penyakit yang sering menyerang biasanya ND, cacingan dan kolera. Biaya yang keluarkan dalam pengobatan untuk ternak Rp 10.000.000 untuk setiap 1x periode pemeliharaan.

Pakan merupakan sarana produksi peternakan yang utama dan biaya yang dikeluarkan juga paling tinggi. Pakan untuk 1 ekor ternak sebanyak 9 gram per hari. Biaya yang dikelurakan untuk 1 hari untuk 750 ekor ayam adalah sebesar Rp 260.000. Pakan yang diberikan dibeli dari pasar yang ada di Pujon. Pakan yang diberikan berupa bekatu, gilingan jagung dan konsentrat. Semua pekerjaan dilakukan oleh pemilik sendiri dan tidak ada tenaga kerja yang lain.

Pemanenan telur dilakuakan setiap hari, jumlahnya rata-rata 600 butir telur. Harga telur ayam arab saat ini Rp 950 per butir. Telur tersebut di pasarkan di Pujon, Batu dan Malang saja. Pemasaran dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga tani dan juga untuk memenuhi permintaan pasar. Selain telur yang dijual adalah karung bekas pakan. Bulu ayam terbuang tanpa dimanfaatkan sedangkan feses digunakan untuk pupuk di pertanian miliknya sendiri. Setiap melakukan penjualan tidak memerlukan biaya karena tengkulak yang langsung mengambil ke kandang.

Analisa usaha merupakan suatu langkah kita untuk memulai suatu usaha yang akan kita kerjakan.  Pada dasarnya segala suatu usaha alangkah baiknya dengan kita membuat analisa usaha sebelumnya, dengan demikian kita dapat memprediksikan sebelumnya apa yang akan terjadi kedepan nantinya dan kita dapat menanggulanginya secara bijak.  Dengan analisa usaha kita memerlukan data-data yang tercukupi, sehingga memudahkan dalam penyusunannya.  Dari menghitung analisa usaha kita dapat menyimpulkan apakah kita akan mendapat untung atau rugi dengan biaya yang kita keluarkan tiap bulannya.


Untuk mendirikan usaha tersebut modal awal yang diperlukan adalah sebanyak Rp 118.420.000 sebagai investasi awal untuk pembelian tanah, kandang, ternak serta barang investasi kecil-kecil seperti pompa air, selang air, tendon dan kaleng dan akan mengalai penyusutan sebesar Rp 817.250. sedangkan modal kerja selama produksi atau 18 bulan adalah sebesar Rp 152.380.000. dengan demikian jumlah yang dikeluarkan untuk setiap kali periode yaitu Rp 153.197.250. dari hasil penjulan telur ayam dan penjualan karung selama 18 bulan diperoleh Rp 307.845.000. sehingga dapat dikatakan keuntungan bersih selama 18 bulan adalah sebesar Rp 154.647.750.














BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Untuk mendirikan usaha peternakan milik pak Iskhak modal awal yang diperlukan adalah sebanyak Rp 118.420.000 sebagai investasi awal untuk pembelian tanah, kandang, ternak serta barang investasi kecil-kecil seperti pompa air, selang air, tendon dan kaleng dan akan mengalai penyusutan sebesar Rp 817.250. sedangkan modal kerja selama produksi atau 18 bulan adalah sebesar Rp 152.380.000. dengan demikian jumlah yang dikeluarkan untuk setiap kali periode yaitu Rp 153.197.250. dari hasil penjulan telur ayam dan penjualan karung selama 18 bulan diperoleh Rp 307.845.000. sehingga dapat dikatakan keuntungan bersih selama 18 bulan adalah sebesar Rp 154.647.750.

4.2 Saran
Sebaiknya untuk pemberian pakan tidak hanya diberikan berupa konsentrat, gilingan jagung dan bekatul karena ayam petelur juga dapat diberi pakan sisa nasi untuk menghemat pengeluran yang digunakan pembelian pakan.














Daftar Pustaka

Anonimous. 2012. Budi Daya Ayam Petelur (Gallus sp). TTG Budidaya Peternakan
Erlankha, Mooeza. 2012. Ayam Arab. http://www. ayam-arab.htm. diakses tanggal 20 April 2012
Irawady, Adjie. 2010. Budidaya Ayam Arab. http://www.budidaya-ayam-arab-adjie irawady site.htm. diakses tanggal 20 April 2012
Salam et al. 2006. Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam Broiler Pola Kemitraan. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa.
Setiawan, Iwan. 2011. Kandang Ayam Arab Petelur. htpp://www. kandang-ayam-arab-petelur.html. diakses tanggal 20 April 2012
Sukmawati, Farida. 2011. Produktifitas Telur Ayam Arab. http:// index.php.htm. diakses tanggal 20 April 2012
Suryana dan Agus. 2008. Usaha Tani Ayam Buras di Indonesia: Permaslahan dan Tantangan. Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan. Banjarbaru








Lampiran-lampiran
Barbie5031.jpg









Barbie5033.jpg






Barbie5029.jpg
Barbie5036.jpgBarbie5039.jpg